Dosen Magister Ilmu Perikanan Temukan Spesies Udang Rebon Baru di Perairan Indo Malaya

Kalimantan, Indonesia — Eko Hardianto, S.Pi., M.Si., M.Sc., Ph.D., dosen Magister Ilmu Perikanan dengan bidang minat Manajemen Sumberdaya Akuatik, berhasil menemukan spesies udang rebon baru. Dr. Eko Hardianto bersama-sama dengan  peneliti dari Jepang yaitu Dr. Yukio Hanamura (National Research Institute of Fisheries Science) dan Prof. Hideyuki Imai (Universitas Ryukyus) berhasil menjelaskan bahwa udang ini merupakan spesies baru dengan persebaran di kawasan Indo Malaya. Kawasan cakupan udang ini berada di sekitar perairan payau dari Pulau Kalimantan hingga Malaysia. Spesies baru ini diberi nama Acetes omorii, sebagai bentuk penghargaan terhadap Prof. Makoto Omori, salah satu guru besar yang berkontribusi besar dalam bidang keilmuan udang di Jepang. Penemuan ini tidak hanya memperkaya khazanah keanekaragaman hayati di wilayah Asia Tenggara, tetapi juga membuka potensi riset lanjutan dalam bidang taksonomi dan biogeografi laut tropis.

Dr. Eko Hardianto menjelaskan bahwa latar belakang penemuan ini berasal dari disertasinya yang meneliti Acetes sibogae di wilayah Tanah Bumbu, Kalimantan. Saat dilakukan identifikasi terhadap populasi udang rebon di sana, ditemukan tiga jenis berbeda, yaitu A. sibogae, A. japonicus, dan satu spesies yang belum teridentifikasi.

Spesies terakhir ini pada awalnya diperkirakan sebagai A. indicus. Namun, setelah dilakukan pengujian morfologi secara mendalam dan analisis genetik menggunakan metode metabarcoding, ditemukan bahwa spesies tersebut memiliki jarak identifikasi genetik yang signifikan dari A. indicus, sehingga dikategorikan sebagai spesies baru. Kompleksitas ekologi dan geologi perairan Indo Malaya dinilai sangat mendukung untuk dijadikan lokasi penelitian spesies alopatrik. Hal ini disampaikan sebagai bagian dari pertimbangan dalam memilih wilayah tersebut sebagai fokus studi.

Penelitian ini juga mendapat dukungan pendanaan dari Japan International Research Center for Agricultural Sciences (JIRCAS) serta JSPS KAKENHI. Untuk mendukung validitas taksonomi, paratypes dan holotypes dari spesies Acetes omorii telah disimpan di berbagai museum ilmiah di Jepang, Taiwan, dan Malaysia. Tak hanya itu, data genetik spesies ini juga telah didaftarkan secara resmi di DNA Database of Japan, dengan accession number LC682346–LC682362 untuk gen 16S sRNA dan LC804564–LC804580 untuk gen COI. Temuan ini sudah dipublikasikan di Jurnal Internasional Bulletin of the National Museum of Nature and Science Series A, Zoology tahun 2024 Volume 50 Issue 2 Pages 49-68.

Penemuan Acetes omorii ini juga berkorelasi dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-4: Quality Education, poin ke-14: Life Below Water, dan poin ke-17: Partnerships For The Goals. Penelitian ini berkontribusi dalam memperkuat basis data keanekaragaman hayati laut serta meningkatkan pemahaman ilmiah terhadap ekosistem pesisir dan spesies yang ada di dalamnya. Dengan mengenali spesies baru, langkah-langkah konservasi dan manajemen perikanan dapat dilakukan secara lebih tepat dan berkelanjutan.

Penulis: Galuh Wulanuari

Editor: Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han).