Beasiswa Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) menjadi salah satu program unggulan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) yang dirancang untuk mempercepat lulusan doktor pada usia muda. Program ini memberikan kesempatan bagi lulusan sarjana untuk langsung melanjutkan pendidikan hingga jenjang doktoral dengan dukungan penuh dari pemerintah. Pembukaan pendaftaran beasiswa PMDSU untuk tahun 2024 telah dilaksanakan pada bulan Juli.
berita
Sebanyak empat mahasiswa dari Program Studi Magister Ilmu Perikanan Universitas Gadjah Mada (UGM) berpartisipasi dalam The 5th International Conference on Fisheries and Marine Research. Konferensi yang diadakan Universitas Brawijaya ini, diselenggarakan pada 14-15 November 2024 di Malang. Nama mahasiswa yang turut serta adalah Nicholas Sidharta, Diva Faza, Theresia Adven Dea, dan Al Fajar Alam.
Konferensi internasional yang mengusung tema “Development Strategy and Technology Innovation for Sustainable Fisheries Management” menghadirkan para pakar perikanan dari berbagai negara. Pembicara kunci meliputi Hansan Park, Ph.D (Director of Korea-Indonesia Marine Technology Cooperation Research Center), Assoc. Prof. Dr. Mohammad Tamrin (Vice Director, Borneo Marine Research Institute, Universiti Malaysia Sabah), Assoc. Prof. Dr. Yi-Jay Chang (National Taiwan University), Noora Barzkar, Ph.D (Universiti Malaysia Sabah), Prof. Dr. Ir. Dewa Gede Raka Wiadnya, M.Sc (Universitas Brawijaya), dan Assoc. Prof. Yuki Takahashi, Ph.D (Hokkaido University). Hasil riset terkini mengenai inovasi strategi dan teknologi untuk pengelolaan perikanan berkelanjutan disampaikan oleh para pembicara dalam sesi utama.
Mengenal Lebih Dalam Perikanan Program Studi Magister Ilmu Perikanan melalui Academic Traveling 2024
Program Studi Magister Ilmu Perikanan Departemen Perikanan UGM telah melaksanakan Program Academic Traveling pada tanggal 21 – 22 Oktober 2024. Kegiatan yang dijalankan diantaranya adalah Kuliah Umum dan Diseminasi Hasil Penelitian Program Magister Perikanan dan Kelautan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Jenderal Soedirman (FPIK UNSOED), Purwokerto. Kegiatan ini juga diikuti institusi lain yaitu Magister Manajemen Sumberdaya Perikanan, Magister Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, Magister Sumberdaya Akuatik dan Magister Ilmu Kelautan Universitas Jenderal Soedirman.
Upaya penguatan kapasitas sumberdaya manusia dalam bidang kelautan terus dilakukan oleh UGM bekerjasama dengan Korea-Indonesia Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC). Pada Juli 2024, diselenggarakan program Marine Equipment Training -bagian dari proyek Official Development Assistance (ODA)- untuk meningkatkan kapasitas mahasiswa penerima beasiswa MTCRC. Program ini dijalankan dua gelombang pada tanggal 15 – 18 Juli 2024, dan gelombang kedua pada tanggal 22 – 25 Juli 2024. Program marine equipment training diikuti mahasiswa yang berasal dari universitas seperti; ITB, IPB, UNDIP, UGM, UNHAS, dan UNPATTI. Fokus utama pelatihan adalah mengarahkan peserta untuk memahami dan mengoperasikan peralatan survei kelautan canggih yang banyak digunakan saat ini. Peralatan survei kelautan yang dimaksud seperti Multi-Beam Echo Sounder (MBES), Sub-Bottom Profiler (SBP), Acoustic Doppler Current Profiler (ADCP), dan Conductivity, Temperature, and Depth (CTD). Dr. Hansan Park, Direktur Korea-Indonesia MTCRC, membuka program ini dengan menekankan pentingnya pelatihan ini dalam meningkatkan kapasitas peserta untuk mendukung pengembangan ilmu kelautan di Indonesia.
Lima mahasiswa Magister Bidang Perikanan dan Kemaritiman dari berbagai Universitas di Indonesia mengikuti program Early Career Ocean Professional (ECOP) di Korea Selatan pada 11-16 Juni 2024. Program ini, yang didanai oleh Official Development Assistance (ODA) KIOTEC dan diprakarsai oleh Korea-Indonesia MTCRC, bertujuan untuk memperluas wawasan peserta dalam tata kelola maritim. Mahasiswa tersebut berasal dari UGM, UNDIP, UNPATTI, ITB, dan UNHAS, yang tergabung dalam delegasi Indonesia bersama pemangku kepentingan dari Kemenko Marves, KKP, BMKG, Bappenas, dan institusi lainnya. Perwakilan mahasiswa Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM dalam program ini adalah Nicholas Sidharta, mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Perikanan.
The 11th International Fisheries Symposium was held from 22 to 23 November 2023 in Bangkok, Thailand. The theme of this year’s symposium is Building Sustainable Fisheries and Aquaculture for Future Generations. This seminar was conducted through exciting presentations, discussions, and interactive sessions. Participants showcase their research findings or innovative projects during the symposium’s scientific sessions.
I presented the research results entitled Antibacterial Activity of Sargassum hystrix Ethanolic Extract and Their Effect on Red Tilapia Fillet Shelf Life at Cold Temperatures. My research shows that S. hystrix ethanolic extract has potential as an antibacterial. S. hystrix ethanolic extract treatment maintained the freshness of red tilapia filets until the fourth day of storage. 2.0% ethanolic extract treatment is the best treatment to maintain the shelf life of tilapia filets. In my presentation, four participants asked questions and invited interactive discussions, and there was one participant who gave suggestions for my further research.
The ASEAN-FEN Annual International Fisheries Symposium is an annual academic symposium which provides the attendees with the opportunity to gain insights into topics in many sessions: Aquaculture biotechnology and engineering, Aquatic animal nutrition and physiology, Aquatic animal health management, Genetics and breeding, Fishing and fishery technology, policy and law, aquatic resources and environmental management, biodiversity and climate change, and additional session: EAFTA (East Asia Fish Technologists Association) session: Seafood processing technology, food safety, and security, fisheries socioeconomics and management, led by Hokkaido University, Japan; ASACHA session led by Cirad, France; Seaweed session led by Ocean University (OUC), China; Aquatic Animal Welfare Session, led by FAI Farms, UK; and Gender in Aquaculture and Fisheries, led by GAF, Asian Fisheries Society (AFS). At this time, the 11th International Fisheries Symposium took place in Bangkok, Thailand, 22-24 November 2023.
The ASEAN-FEN International Fisheries Symposium is an annual academic symposium that provides the attendees the opportunity to gain insights into a wide range of topics under several technical sessions, including (1) Aquaculture biotechnology and engineering; (2) Aquatic animal nutrition and physiology; (3) Aquatic animal health management; (4) Genetics and breeding; (5) Fishing and fishery technology, policy and law, aquatic resources and environmental management, biodiversity, and climate change; and (6) Community outreach in fisheries and aquaculture.
The International Fisheries Symposium (IFS) was held on November 22-24, 2023, is a meeting aimed at encouraging collaboration, knowledge sharing, and innovation in the field of sustainable fisheries and aquaculture. The theme of this symposium is Building Sustainable Fisheries and Aquaculture for Future Generatin. The event was held at Novotel Future Park Rangsit Hotel Bangkok, Thailand and it was attended by representatives from various countries, and Indonesia was the country with the largest number of delegates.
Master of Fisheries Science students, Department of Fisheries UGM, participated in the 11th International Fisheries Symposium on Wednesday and Thursday, 22 – 23 November 2023, at Novotel Future Park Rangsit Hotel, Bangkok, Thailand. The Symposium starts on Wednesday, November 22nd, 2023, started by Plenary Session with keynote speakers Patrick Sorgeloos, Sampan Panjarat, and David Little. The activity continued with an opening ceremony and group photo, followed by oral presentation session in the parallel class.