SinnTech Webinar #25 UGM Kupas Teknologi DNA Metabarcoding untuk Keberlanjutan Perikanan
berita Friday, 13 June 2025
Program Studi Magister Ilmu Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada kembali menyelenggarakan SINNTECH Webinar#25 sebagai salah satu wadah pengayaan keilmuan bagi sivitas akademika dan masyarakat umum. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring pada hari Senin, 26 Mei 2025 dengan mengangkat tema “DNA Metabarcoding for Sustainable Aquatic Resource”. Webinar ini menghadirkan dua narasumber ahli yang membagikan pengetahuan mutakhir terkait pemanfaatan teknologi DNA metabarcoding dalam bidang perikanan dan kelautan. Moderator dalam kegiatan ini adalah Dr. Sulistiowati, S.Si., M.Si., dosen dari Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian UGM yang memandu jalannya diskusi secara dinamis dan interaktif. Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari berbagai kalangan, baik mahasiswa, dosen, peneliti, maupun praktisi perikanan dari dalam dan luar institusi. Webinar ini bertujuan untuk memperluas wawasan tentang metode identifikasi organisme perairan secara genetik guna mendukung pengelolaan sumber daya hayati yang berkelanjutan. Tema yang diangkat sejalan dengan semangat Program Studi Magister Ilmu Perikanan UGM dalam menjawab tantangan global di bidang perikanan.
Pembicara pertama, Dr. Eng. Sapto Andriyono, S.Pi., M.T. dari Departemen Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga, menyampaikan materi bertajuk “Biodiversity Assessment by eDNA Metabarcoding Analysis”. Dalam paparannya, beliau menjelaskan bahwa penggunaan eDNA (environmental DNA) menjadi pendekatan revolusioner dalam identifikasi keanekaragaman hayati di lingkungan perairan. Teknik ini memungkinkan deteksi spesies hanya melalui sampel air tanpa harus menangkap organisme secara langsung, sehingga dinilai lebih ramah lingkungan dan efisien. Dr. Sapto juga menyoroti pentingnya pengembangan basis data genetik untuk mendukung akurasi hasil analisis eDNA. Penerapan metode ini dinilai sangat potensial dalam pemantauan ekosistem perairan secara berkelanjutan, termasuk untuk kawasan konservasi dan wilayah pesisir yang rentan terhadap gangguan ekologis. Beliau juga membagikan pengalaman riset yang dilakukan di beberapa kawasan perairan di Indonesia, yang menunjukkan bahwa eDNA dapat mendeteksi spesies langka atau invasif secara cepat. Materi yang disampaikan memberikan gambaran komprehensif mengenai peluang riset dan pengembangan teknologi ini di masa depan.

Sementara itu, pembicara kedua, Dr. Dini Wahyu Kartika Sari, S.Pi., M.Si. dari Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, membawakan materi dengan topik “Metabarcoding of Giant Gourami Intestinal Microflora”. Beliau memaparkan bagaimana metode DNA metabarcoding diterapkan untuk mengidentifikasi komunitas mikroorganisme dalam saluran pencernaan ikan gurami (Osphronemus goramy), salah satu komoditas unggulan akuakultur di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk memahami profil mikrobiota usus yang berperan penting dalam pencernaan, pertumbuhan, dan kesehatan ikan. Dr. Dini menjelaskan bahwa informasi ini dapat dimanfaatkan untuk menyusun strategi probiotik yang lebih tepat sasaran dan ramah lingkungan. Metabarcoding memungkinkan identifikasi mikroba dalam jumlah besar dengan resolusi tinggi, sehingga dapat membuka peluang inovasi dalam bidang nutrigenomik dan manajemen kesehatan ikan. Hasil riset menunjukkan adanya variasi mikroflora berdasarkan pakan dan kondisi lingkungan budidaya. Diskusi mengenai mikrobiota usus ini membuka perspektif baru bagi pengembangan budidaya ikan berbasis pendekatan molekuler.

Webinar ini mendapat sambutan antusias dari peserta yang aktif dalam sesi tanya jawab, menunjukkan tingginya minat terhadap penerapan teknologi DNA dalam bidang perikanan. Kehadiran kedua narasumber yang berkompeten memberikan wawasan baru mengenai pemanfaatan DNA metabarcoding sebagai alat bantu dalam pengambilan kebijakan pengelolaan sumber daya perairan. Diskusi berlangsung hangat, terutama mengenai tantangan implementasi metode ini di lapangan, termasuk ketersediaan laboratorium, basis data genetik, dan kebutuhan sumber daya manusia yang terampil. Dr. Sulistiowati selaku moderator juga menekankan pentingnya kolaborasi antar lembaga riset dan pendidikan dalam mengembangkan aplikasi eDNA dan metabarcoding secara luas. Webinar ini diharapkan mampu menjadi titik awal penguatan riset-riset multidisipliner yang menggabungkan ilmu molekuler, ekologi, dan akuakultur. Penyelenggaraan SINNTECH Webinar#25 ini merupakan bagian dari komitmen Program Studi Magister Ilmu Perikanan UGM untuk terus mendorong inovasi dan keilmuan berbasis bukti. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan peserta memperoleh pengetahuan yang aplikatif dan inspiratif untuk pengelolaan perikanan yang berkelanjutan. Kegiatan ini sejalan dengan tujuan global atau SDGs pada poin ke-4 : Pendidikan Bermutu, poin ke 14 : Menjaga Ekosistem Laut, dan poin ke-17 : Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan.
Penulis: Rafi Sukma Aulia
Editor: Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han)