Post by :

anisahluthfi97

Perikanan UGM Menyelenggarakan Academic Travelling 2023 bagi Mahasiswa Magister Ilmu Perikanan

Magister Ilmu Perikanan, Departemen Perikanan UGM berkolaborasi dengan Universitas Diponegoro dan Universitas Jenderal Soedirman telah melaksanakan kegiatan Academic Travelling berupa Kuliah Umum dan Diseminasi Hasil Penelitian Antar Program Magister Serumpun dengan tema “Monitoring Micro-Polutan untuk Mendukung Akuakultur Berkelanjutan” pada hari Senin, 23 Oktober 2023 berlokasi di Laboratorium Kelautan dan Oseanografi, Universitas Diponegoro. Academic Travelling merupakan program baru yang diinisiasi Magister Ilmu Perikanan UGM sebagai media jejaring ilmu dan bertukar informasi ilmiah antar mahasiswa pascasarjana.

Kegiatan ini dimulai dengan kuliah umum oleh Dr. Nuning Vita Hidayati, S.Pi., M.Si. dari Universitas Jenderal Soedirman dan dilanjutkan dengan diseminasi hasil penelitian mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada, Universitas Jenderal Soedirman, dan Universitas Diponegoro. Magister Ilmu Perikanan UGM diwakili oleh dua mahasiswi yaitu Emi Windrayani, S.Pi., M.Sc. dengan judul “Stabilitas Panas Senyawa Antioksidan Caulerpa racemosa Terhadap Proses Blanching” dan Farkhana Laily, S.Pi. dengan judul “Karakterisasi Pertumbuhan dan Genetik Nila Merah (Oreochromis sp.) Hasil Hibridisasi Seleksi Tiga Strain Berbeda” yang dipandu oleh Dr. Eko Setyobudi, S.Pi., M.Si.

Departemen Perikanan UGM Gelar SinnTech Webinar #16 dengan Tema Pengelolaan Kesehatan pada Budidaya Udang

Departemen Perikanan UGM beserta Center for Seafood Security and Sustainability yang didukung oleh Erasmus+ Programme of the European Union telah melaksanakan webinar SinnTech #16 dengan tema Pengelolaan Kesehatan pada Budidaya Udang. Webinar diselenggarakan pada hari Kamis, 25 Mei 2023 yang menghadirkan dua narasumber yaitu Indah Istiqomah, S.Pi., M.Si., Ph.D yang membawakan materi “Bakteriofag untuk Pengendalian Penyakit Udang” dan drh. Narendra Santika Hartana dengan materi “Disease Management in Today Vannamei Shrimp Farming”. Webinar SinnTech dimoderatori oleh mahasiswa Magister Ilmu Perikanan, Ma’rufa Nurul Latifah, S.Pi.

Acara SinnTech #16 dibuka dengan sambutan dari Dekan Fakultas Pertanian, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D. dan dilanjutkan dengan pengenalan Program Studi Akuakultur oleh Dr. Susilo Budi Priyono, S.Pi., M.Si. dan Program Studi Magister Ilmu Perikanan oleh Dr. Eko Setyobudi, S.Pi., M.Si.

Budidaya udang vaname (Litopenaues vannamei) merupakan salah satu industri yang berkembang pesat sebagai penyedia protein bagi masyarakat dunia. Indonesia merupakan negara terbesar ke-3 produksi udang secara global. Akan tetapi, hadirnya penyakit pada udang seperti Acute Hepatopancreatic Necrosis Syndrome (AHPND) atau Early Mortality Syndrome (EMS) yang disebabkan oleh bakteri V. parahaemolyticus menjadi tantangan bagi para pembudidaya karena dapat menurunkan produktivitas budidaya udang vaname. Pengembangan bakteriofag pada budidaya udang merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk mencegah udang terjangkit infeksi bakteri. Aplikasi bakteriofag dapat dilakukan melalui metode pencegahan (prophylaxis) maupun terapi.

Penyakit AHPND pertama kali terdeteksi di Indonesia pada akhir tahun 2019-awal 2020 yang muncul pada semua kelompok budidaya. Adapun manajemen dan mitigasi penyakit yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit AHPND yaitu penambahan persentase sediment pond/ Tandon Pengendapan, adaptasi struktur shrimp toilet (konsep perluasan area koleksi lumpur di area central drain), dan aplikasi koagulator untuk mengendapkan toksin di dasar kolam. Selain bakteri, penyakit pada udang juga dapat disebabkan oleh virus seperti White Spot Syndrome Virus (WSSV) dan Myonecrosis Virus.  Manajemen dan mitigasi penyakit yang dapat dilakukan untuk mencegah WSSV dan Myonecrosis Virus yaitu eliminasi carrier virus, disinfeksi, dan aplikasi immunostimulant.

Departemen Perikanan UGM Gelar SinnTech Webinar #15 dengan Tema Perikanan Tangkap dan Pengembangan Alat Tangkap Ramah Lingkungan

Departemen Perikanan UGM beserta Center for Seafood Security and Sustainability yang didukung oleh Erasmus+ Programme of the European Union telah melaksanakan webinar SinnTech #15 dengan tema Perikanan Tangkap dan Pengembangan Alat Tangkap Ramah Lingkungan. Webinar diselenggarakan pada hari Kamis, 16 Maret 2023 dengan menghadirkan dua narasumber yaitu Dr. H. Suwarman Partosuwiryo, A.Pi. M.M. yang membawakan materi “Dampak Penangkapan terhadap Sumberdaya Ikan” dan Bagus Aris Wibowo, S.Pi. M.Si. dengan materi “Pengembangan dan Rancang Bangun Alat Tangkap Ikan”, serta dimoderatori oleh mahasiswa Magister Ilmu Perikanan, Dinda Laksmi Paramitha.

Acara Sinntech #15 dibuka dengan sambutan dari Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama, Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D. dan dilanjutkan dengan pengenalan Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik oleh Prof. Dr. Ir. Djumanto, M.Sc. dan Program Studi Magister Ilmu Perikanan oleh Dr. Eko Setyobudi, S.Pi., M.Si.

Kegiatan perikanan tangkap dapat berdampak positif yaitu dengan memunculkan multiplier usaha (seperti industri pengolahan ikan) yang kemudian dapat menjadi salah satu sumber devisa negara dan pusat pertumbuhan ekonomi. Sumberdaya ikan yang ditangkap juga menjadi sumber bahan pangan bagi masyarakat, memunculkan lapangan kerja, memberikan kontribusi untuk meningkatkan PAD dan PNBP serta nelayan dapat menjaga kedaulatan.

Sementara itu, status pengelolaan tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan di Jawa Tengah saat ini sudah berada pada status fully exploited. Permasalahan umum yang ada di sektor perikanan di Jawa Tengah yaitu overfishing, degradasi lingkungan, penggunaan alat penangkapan ikan tidak ramah lingkungan, dan kesadaran masyarakat yang rendah. Untuk itu, perlu adanya pengelolaan pemanfaatan sumberdaya ikan yang ramah lingkungan secara ketat untuk tetap menjaga kelestarian sumberdaya ikan yang tersedia dengan pembentukan habitat buatan, menggunakan alat tangkap dan alat bantu penangkapan yang ramah lingkungan.