
Yogyakarta, 30 April 2025 – Webinar bertajuk “Utilization of Local Raw Materials for Fish Feed: A Sustainable Solution for Aquaculture” sukses diselenggarakan dalam rangkaian kegiatan SinnTech 24 pada 30 April 2025. Kegiatan ini diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai institusi perikanan dan kelautan di Indonesia. Kegiatan ini menjadi wadah diskusi ilmiah mengenai upaya pemanfaatan bahan baku lokal untuk mendukung keberlanjutan dalam industri pakan akuakultur. Acara ini juga dipandu oleh Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Perikanan Angkatan 2024 Ganjil yakni Galuh Wulanuari. Webinar ini tentunya dapat menjadi ajang bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan public speaking, membangun kepercayaan diri, serta memperluas jejaring sosial.
Webinar SinnTech menghadirkan dua narasumber yang berbagi wawasan mengenai bahan pakan alternatif yang menggunakan sumber daya lokal. Narasumber pertama yakni Associate Professor Dr. Ainulyakin H. Imlani dari Mindanao State University, yang memaparkan potensi bahan pakan ikan alternatif. Ia mengungkapkan bahwa ketergantungan terhadap bahan pakan konvensional, seperti fishmeal dan soybean meal, tidak lagi berkelanjutan karena ketersediaannya yang terbatas akibat overfishing dan konversi lahan. Dr. Ainulyakin memperkenalkan berbagai bahan pakan lokal bernutrisi tinggi dan ekonomis, seperti serangga, tanaman, alga, serta produk samping agro-industri, yang dapat digunakan sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan.
Sementara itu, Dr. Senny Helmiati, S.Pi., M.Sc., dari Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM, berbagi hasil penelitiannya mengenai potensi serangga dan tanaman sebagai bahan pakan ikan. Salah satunya adalah larva Black Soldier Fly (BSF) yang memiliki kandungan protein yang tinggi, yang dapat diperoleh dari media budidaya seperti ampas kopi dan limbah roti. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan limbah organik lokal dapat mengurangi dampak lingkungan sekaligus menghasilkan pakan ikan yang berkualitas. Kegiatan ini turut mendukung tujuan SDGs pada poin SDG (2): Tanpa Kelaparan dan SDG (14): Kehidupan di Bawah Air, yang mendukung ketahanan pangan serta pelestarian ekosistem laut melalui inovasi berbasis sumber daya terbarukan, serta SDG (17): Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Penulis: Fathurrahman Kafi
Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.